perkembangan infrastruktur Batam

Perkembangan Infrastruktur Batam Dibawah Muhammad Rudi

Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau masih fokus terhadap pembangunan infrastruktur dan peningkatan pertumbuhan ekonomi kegunaan menaikkan kekuatan saing tempat setempat sebagai obyek investasi. Ia menjelaskan, ada 10 rancangan pembangunan infrastruktur yang dapat dilanjutkan hingga akhir jaman jabatannya, yaitu melanjutkan perbaikan jalur yang ditambah pejalan kaki dan taman serta pengembangan Bandara Hang Nadim.

Kemudian, lanjutnya, pengembangan Pelabuhan Batu Ampar, pengembangan Kawasan Kesehatan Ekonomi Khusus Sekupang, penataan Simpang Tembesi – Jembatan Barelang I, penataan simpang Basecamp serta penanganan dan pengendalian banjir.

Kemudian penanganan lingkungan dan pengelolaan sampah, penataan area terbuka hijau dan taman, pembenahan birokrasi dan peningkatan pelayanan publik, serta peningkatan pembangunan kawasan hinterland, kota tanpa permukiman kumuh (kotaku), dan sanitasi.

Dalam peluang itu, dia mengungkapkan, pemerintah masih dihadapkan terhadap keterbatasan dana didalam upaya menggerakkan sejumlah rancangan pembangunan. Oleh gara-gara itu, ia menghendaki para pemangku kepentingan untuk jalankan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan konsolidasi antar perangkat tempat di Provinsi Kepri maupun Kementerian/Lembaga.

Perkembangan Infrastruktur Batam

Pembangunan infrastruktur Batam amat menggembirakan. Pembangunan infrastruktur di Batam sekaligus jadi keliru satu komponen yang menumbuhkan keyakinan investor untuk menanamkan modalnya. Titik balik kawasan Batam jadi makin berkembang menjadi dekade 1970-an.

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 1973, Pulau Batam ditetapkan sebagai kawasan berbasis industri dan investasi. Pesatnya kemajuan yang dirasakan penduduk dan investor Batam tidak terlepas berasal dari kegunaan dan peran yang diemban oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam.

BP Batam yang berperan sebagai katalis dan regulator punya kegunaan penting didalam menanggung kelangsungan investasi. Salah satu cara untuk menaikkan pertumbuhan nilai investasi dan mendorong pertumbuhan kawasan industri adalah bersama dengan membangun infrastruktur.

Pembangunan infrastruktur Batam merupakan anggota integral berasal dari program yang dicanangkan pemerintah pusat. Apalagi, percepatan pembangunan infrastruktur udah jadi program prioritas yang mesti segera dilaksanakan. Adanya pembangunan infrastruktur termasuk berdampak baik.

Hal ini amat mutlak untuk menaikkan akses penduduk terhadap pelayanan basic serta menaikkan produktivitas dan kekuatan saing suatu daerah. Selain itu, dimensi lain yang tidak kalah pentingnya adalah menunjang pemulihan ekonomi di jaman layaknya saat ini ini. Pesatnya pertumbuhan infrastruktur Batam pasti saja tidak sanggup dikerjakan sendiri. Keterbatasan dana jadi keliru satu kendala yang dihadapi didalam jalankan pembangunan infrastruktur.

Pembangunan dan pengembangan bermacam infrastruktur utama dan pendukung, tetap dikerjakan oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam untuk menunjang kegiatan investasi di Batam. Pengembangan yang dapat dikerjakan BP Batam adalah pembangunan terminal satu dan gudang di Bandara Hang Nadim. Kemudian, pembangunan container yard (CY) di pelabuhan Batuampar.

Selanjutnya mengembangkan Rumah Sakit Administrasi Batam (RSBP) dan sekitarnya jadi kawasan kesegaran Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). BATAM. Pembangunan dan pengembangan bermacam infrastruktur utama dan pendukung, tetap dikerjakan oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam untuk menunjang kegiatan investasi di Batam.

Pengembangan yang dapat dikerjakan BP Batam adalah pembangunan Terminal Satu dan gudang kargo di Bandara Hang Nadim. Kemudian, pembangunan container yard (CY) di Pelabuhan Batuampar.
Selanjutnya Rumah Sakit Administrasi Batam (RSBP) dan sekitarnya dapat dikembangkan jadi zona kesegaran Zona Ekonomi Kesehatan (KEK). Jika kamu idamkan tahu bagaimana progres perkembangan infrastruktur Batam, kamu bisa klik pada link batam.go.id.

Menurut Rudi, seluruh pertumbuhan selanjutnya dibutuhkan agar investor mau menanamkan modalnya di Batam. Salah satu investor besar yang berinvestasi di Batam, yaitu Sunseap berasal dari Singapura. Sunseap menjalin kerjasama bersama dengan BP Batam senilai Rp 29 triliun. Investor berasal dari negeri jiran ini dapat membangun pembangkit listrik tenaga surya di permukaan Waduk Duriangkang.

Related Posts