Cara Budidaya Kambing Jawa Yang Benar

Kambing Jawa merupakan salah satu Kambing yang banyak dagingnya, Kambing jenis ini memanglah paling sangat favorit dagingnya untuk di masak. Sangat enak jika dimasak dengan beberapa resep masakan Indonesia, mulai dari sate sampai tengkleng.cara budidaya kambing jawa pun tidak begitu susah.

Waktu melahirkan, Kambing Jawa kerap melahirkan anak kembar (warnanya) bisa jadi 2 sampai 4 ekor kembar semua. Kambing Jawa sangat bagus dalam hal reproduksi dan dapat beranak sepanjang tahun dan kambing ini menjadi favorit untuk di kembangbiakan dan menjadi Kambing pedaging favorit. Kambing ini telah tersebar  kesemua pulau di Pulau Jawa,Cek juga cara ternak kambing.

Cara Budidaya Kambing Jawa

1. Pemilihan Bibit Kambing

Budidaya Kambing Jawa

– Pemilihan Kambing Pejantan
Dalam waktu memilih kambing pejantan, kamu harus memastikan pejantan yang dipilih memiliki ciri-ciri yang telah masuk standar sesuai yang telah ditetapkan.

Kambing penjantan yang baik memiliki ciri seperti tubuhnya sehat, tumbuh dengan baik sesuai dengan umurnya, bulunya yang bersih, halus dan terlihat mengkilap.

Memiliki tubuh yang panjang, kaki lurus, tidak mempunyai cacat fisik, penampilannya gagah, tumitnya tinggi, terlihat aktif dan mempunyai nafsu kawin yang tinggi serta mempunyai buah zakar yang bagus.

– Pemilihan Betina Indukan
Beberapa ciri kambing betina yang bagus mempunyai kondisi tubuh yang sehat, badannya tidak terlalu agak gemuk dan mempunyai bulu yang bagus dan mengkilap. Ciri yang lainnya adalah tidak ditemukan cacat fisik, bisa mengasuh anaknya dengan baik, buah susunya dengan baik (halus dan kenyal).

2. Perawatan Kandang Kambing

Budidaya Kambing Jawa

Untuk mendukung waktu pertumbuhan kambing yang baik, maka kamu harus melakukan perawatan terhadap kandang tempat kambing dipelihara. Sebaiknya kandang kambing yang menghadap ke timur supaya sesuai dengan syarat kesehatan ternak.

Bentuk kandang kambing yang baik yaitu berbentuk kandang panggung yang memiliki atap serta tempat makan dan minum di dalam kandang tersebut. Buat juga ventilasi udara di dinding kandang supaya sirkulasi udara berjalan dengan sehat.

3. Pengaturan Pakan Kambing

Pemberian pakan atau makanan kambing yang harus diatur supaya kebutuhan gizi untuk kambing terpenuhi. Pada dasarnya makanan kambing dibagi menjadi dua golongan, yaitu makanan hijauan dan konsentrat.

Makanan hijau merupakan pakan yang berasal dari daun tumbuh-tumbuhan alami yang terdapat di alam atau yang sengaja dibudidayakan. Sedangkan makanan konsentrat merupakan pakan yang berasal dari bekatul atau dedak.

4. Perhatikan Masa Kawin Kambing

Bila kambing yang kamu sudah mulai dewasa, yaitu saat berusia 6-8 bulan yang ditandai dengan telah mulai muncul rasa birahi pada kambing. Kamu dapat mengetahui usia kambing dengan melihat catatan kelahirannya atau dengan melihat gigi yang telah tanggal.

Usia kambing betina yang sudah siap untuk dikawinkan sekitar 10-12 bulan sedangkan untuk usia kambing pejantan ketika berusia lebih yang dari 1 tahun.

Ciri-ciri kambing betina yang telah sudah siap kawin akan terlihat gelisah, alat kelamin luar yang terlihat membengkak, sering menggerak-gerakan ekor, dan nafsu makan mulai berkurang dan diam saja jika dinaiki kambing pejantan

Secara umum kondisi yang dialami kambing betina tersebut hanya berlangsung sekitar 30 jam, dan siklus ini akan berulang kembali setelah 17 hari kemudian.

Waktu yang paling baik untuk mengawinkan kambing yaitu sekitar 12-18 jam setelah mengalami tanda-tanda yang sudah disebutkan di atas.Kunjungi juga cara membuat wajik.

Untuk mempermudah proses perkawinan, tempatkan kambing pejantan dan betina ke dalam 1 kandang, hindari perkawinan sedarah untuk meminimalisir cacat genetik pada anak kambing.

Related Posts